Selasa, 23 Agustus 2016

Artikel

 Tren Hijab di Era Modern

Ditulis Oleh

Mazroatul Ilmiyah (121511133053)
Sastra Indonesia
 

Abstrak
            Artikel ini bertujuan untuk meberikan informasi mengenai tren hijab yang terjadi di Era modern. Seperti yang kita tahu, hijab merupakan fenomena baru yang terjadi di kalangan muslimah. Tren fashion hijab menjadi budaya populer serta budaya religi yang sedang berkembang ditengah masyarkat modern.  Sehingga, muncul pertanyaan bagi pengguna hijab apakah mereka mengerti arti dari hijab yang sebenarnya, atau justru jauh dari hakikat hijab itu sendiri. karena terkadang arti dari perintah berhijab dan tujuan berhijab disalah artikan. Hijab adalah penghalang atau kerudung yang digunakan oleh wanita muslim yang biasa disebut juga dengan Jilbab. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. Hijab juga dapat diartikan sebagai tata cara atau aturan berpakaian muslimah. Tetapi, Semaraknya model-model busana muslimah dipasaran  menjadi problem baru berbusana muslimah. Adanya sejumlah desainer yang memproduksi atau menciptakan model-model busana muslimah dengan tidak memperhatikan aspek persyaratan sebagaimana diajarkan dalam Islam. Hal demikian, karena didukung dengan adanya pola sosialisai busana yang kurang memenuhi syarat itu secara tidak sengaja atau bahkan sangat sengaja dapat disaksikan dan lihat pada acara-acara fashion show. Lalu, dengan adanya acara tersebut, kemudian pers mempublikasinya dan selanjutnya masyarakat menyerapnya serta terdorong untuk mencontohnya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut, merupakan salah satu pemicu adanya penyalahgunaan atau penyandingan hijab dengan pakaian yang tidak benar.

Kata kunci : Tren, Hijab, Modern

Pendahuluan
             Pada awalnya, busana atau pakaian dipakai sebagai pelindung tubuh dari sengatan matahari dan rasa dingin saja. Namun, pada perkembangannya, pakaian tidak lagi bertumpu pada tujuan utama berpakaian, melainkan busana menjadi bagian penting dari hidup manusia karena mengandung unsur estetika dalam masyarakat. Berbusana bagi muslimah mencerminkan suatu identitas, selera, pendapatan, pola perdagangan regional, dan religuitas pemakainya. Fungsi pakaian juga merupakan penutup aurat bukan hanya sekadar penutup tubuh, jika pakaian itu hanya sekadar penutup tubuh maka berpakaian ketat tidak menjadi persoalan, namun bukan itu yang diharapkan dalam agama Islam.. Dalam  Islam, istilah baru dari penutup yaitu hijab. Hijab sebagaimana dijelaskan oleh Al Munawi yaitu segala hal yang dituntut untuk ditutupi atau terlarang untuk menggapainya.
            Pada era modern ini, jilbab modis atau hijab menjadi suatu fenomena baru di kalangan wanita muslim. Hijab menjadi budaya populer karena dipengaruhi oleh faktor tren. Tren menjadi faktor utama agar mereka diterima dalam kehidupan bermasyarakat. Selain budaya populer, budaya religipun menjadi salah satu penyebabnya. Suatu kelompok atau komunitas, berhijab agar dipandang religius bagi komunitas yang lain. Adanya kasus seperti itu, memunculkan pertanyaan apakah para penggunanya memahami arti dari kata “hijab” yang sebenarnya, atau justru hijab merupakan tren fashion yang jauh dari hakikat hijab itu sendiri. Serta apa yang menjadi problem utama dalam adanya tren hijab tersebut. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai arti dari hijab yang sesungguhnya, tren hijab yang terjadi di era modern, serta problem dalam adanya tren fashion hijab.
Pembahasan
            Kata tren dalam kamus ilmiah bermakna, sebuah model yang sedang disenangi banyak orang. Berbagai hal yang dapat memengaruhi masyarakat kita baik itu hal yang positif ataupun negatif, dalam hal perempuan biasanya yang mudah memengaruhi adalah berbagai aksesori dan berbagai pakaian (Bachtiar:2009). Dalam beberapa dekade terakhir, terdapat tren baru yang berkembang di masyarakat khususnya masyarakat Islam, yaitu tren fashion hijab. Hijab adalah penghalang atau kerudung yang digunakan oleh wanita muslim yang biasa disebut juga dengan Jilbab. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. Dalam Al-Quran perintah mengenakan hijab terdapat pada surat Al-Ahzab ayat 59, yang artinya “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
            Di Era Modern yang semakin pesat seperti saat ini, tren hijab semakin marak. Sesuai dengan arti modern itu sendiri yaitu sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Modern juga dapat diartikan sebagai pembaruan, meninggalkan gaya atau tren lama yang berganti dengan tren yang baru. Hijab atau yang disebut juga dengan jilbab modis,  merupakan tren baru dari jilbab. Adanya tutorial atau tatacara penggunaan hijab yang banyak kita temukan di internet dan jejaring sosial seperti facebook, Twitter, dan Instagram, membuat hijab semakin diminati para wanita muslim. Seperti mahasiswa dan remaja muslimah. Banyak mahasiswa dan remaja muslimah, yang sebelumnya tidak mengenakan hijab, kini berbondong-bondong untuk mengenakannya, karena adanya faktor tren dan mudahnya untuk berhijab hanya dengan modal internet saja. Selain itu, bentuk penggunaan atau gaya dan bermacam-macam jenis kain yang digunakan memicu keteretarikan untuk mengenakannya. Sehingga para pengguna hijab yang seperti itu dapat dipertanyakan pengetahuan mengenai arti hijab yang sebenarnya dan fungsi dari diperintahkannya menggunakan hijab.
            Hijab menjadi tren fashion yang justru jauh dari hakikat hijab itu sendiri.  Hijab dalam Islam bertujuan untuk memuliakan wanita. Wanita muslim diperintahkan berhijab agar terhindar dari gangguan laki-laki yang tidak bermoral dan tidak memilki sopan santun. Selain itu, berhijab juga bermanfaat untuk menjunjung tinggi kehormatan wanita. Namun, dalam era modern ini, hijab justru sebagai tren fashion yang harus diikuti tanpa harus mengerti arti dari hijab itu sendiri dan berbagai inovasi model dalam berhijab yang beraneka ragam, membuat para muslimah untuk senantiasa melihat gerak laju perkembangannya yang kemudian dapat direalisasikan di dalam kehidupan sehari-harinya.
            Pemahaman mengenai penggunaan hijab, terkadang disalah artikan. Hijab menjadi budaya populer yang harus diikuti agar mereka dapat diterima dalam masyarakat tanpa paham perintah mengenai menutup aurat. Selain budaya populer, juga terdapat budaya religi. Dalam budaya religi ini, terdapat dua pandangan, yang pertama penggunaan hijab bagi suatu komunitas atau suatu kelompok, dengan tujuan agar dianggap religius bagi kelompok atau komunitas yang lain. Dan pandangan yang kedua yaitu, karena memang pengguna hijab tersebut benar-benar orang atau komunitas yang mengerti dan paham mengenai Islam, serta menjadi orang atau komunitas yang fleksibel dengan perkembangan zaman. Tren hijab memang memilki sisi positifnya, yaitu mengajak para muslimah yang dulu enggan untuk menggunakan hijab kini berminat untuk mengenakannya. Namun, dari adanya tren hijab pun terdapat sisi negatif diantaranya mereka lupa akan hakikat hijab itu sendiri,  penggunaan hijab yang tidak sesuai seperti digunakan atau disandingkan dengan pakaian tipis atau yang tembus pandang,  pakaian ketat dan terlihat lekuk tubuh sehingga aurat mereka tampak.
            Sebenarnya, tidak ada salahnya jika kita mengikuti tren yang sedang berkembang. Hal ini, bertujuan agar kita tidak menjadi masyarakat yang kolot dan seakan tidak mau menerima hal baru. Namun, bagaimana kita menyikapi tentang hal baru itu, yang menjadi persoalannya. Adanya tren hijab yang saat ini berkembang, merupakan hal yang baik. Tetapi penyalahgunaan dalam keserasian dengan pakaiannyalah yang menjadi tanda kutip. Semaraknya model-model busana muslimah dipasaranpun juga menjadi problem berbusana muslimah. Adanya sejumlah desainer yang memproduksi dan menciptakan model-model  busana muslimah dengan tidak memperhatikan aspek persyaratan sebagaimana diajarkan dalam Islam. Hal demikian, karena didukung dengan adanya pola sosialisai busana yang kurang memenuhi syarat itu secara tidak sengaja atau bahkan sangat sengaja dapat disaksikan pada acara-acara fashion show. Lalu, dengan adanya acara tersebut, kemudian pers mempublikasinya dan selanjutnya masyarakat menyerapnya serta terdorong untuk mencontohnya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut, merupakan pemicu adanya penyalahgunaan atau penyandingan hijab dengan pakaian yang tidak benar.

Simpulan
            Kata tren dalam kamus ilmiah bermakna, sebuah model yang sedang disenangi banyak orang. Berbagai hal yang dapat memengaruhi masyarakat kita baik itu hal yang positif ataupun negatif, dalam hal perempuan biasanya yang mudah memengaruhi adalah berbagai aksesori dan berbagai pakaian (Bachtiar:2009). Hijab adalah penghalang atau kerudung yang digunakan oleh wanita muslim yang biasa disebut juga dengan Jilbab. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. Sedangkan, modern berarti sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Modern juga dapat diartikan sebagai pembaruan, meninggalkan gaya atau tren lama yang berganti dengan tren yang baru. Hijab atau yang disebut juga dengan jilbab modis,  merupakan tren baru dari jilbab.
            Hijab menjadi tren fashion yang justru jauh dari hakikat hijab itu sendiri. Wanita muslim diperintahkan berhijab agar terhindar dari gangguan laki-laki yang tidak bermoral dan tidak memilki sopan santun. Selain itu, berhijab juga bermanfaat untuk menjunjung tinggi kehormatan wanita. Namun, dalam era modern ini, hijab justru sebagai tren fashion yang harus diikuti tanpa harus mengerti arti dari hijab itu sendiri dan berbagai inovasi model dalam berhijab yang beraneka ragam, membuat para muslimah untuk senantiasa melihat gerak laju perkembangannya yang kemudian dapat direalisasikan di dalam kehidupan sehari-harinya. Pemahaman mengenai penggunaan hijab, terkadang disalah artikan. Hijab menjadi budaya populer dan budaya religi yang tengah berkembang di era modern.
            Semaraknya model-model busana muslimah dipasaranpun juga menjadi problem berbusana muslimah. Adanya sejumlah desainer yang memproduksi busana muslimah dengan tidak memperhatikan aspek persyaratan sebagaimana diajarkan dalam Islam. Hal demikian, karena didukung dengan adanya pola sosialisai busana yang kurang memenuhi syarat itu secara tidak sengaja atau bahkan sangat sengaja dapat disaksikan pada acara-acara fashion show. Lalu, dengan adanya acara tersebut, kemudian pers mempublikasinya dan selanjutnya masyarakat menyerapnya serta terdorong untuk mencontohnya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut, merupakan pemicu adanya penyalahgunaan atau penyandingan hijab dengan pakaian yang tidak benar.

Daftar Pustaka
Bachtiar, Deni Sutan. 2009. Berjilbab dan Tren Buka Aurat. Yogyakarta: Mitra Pustaka
Muthahhari, Murtadha. 1997. Cetakan ketujuh. Hijab: Gaya Hidup Wanita Islam. Bandung:                             Mizan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar